Rabu, 07 September 2011

Parasomnia Exploding Head Syndrome


Tidur adalah salah satu aktifitas penting seseorang, malah bisa dijadikan hobi karena memberikan kenikmatan tersendiri, seperti temen saya kogori mori yang hobi tidur di kelas. Kenikmatan dunia salah satunya ya tidur selain makan dan wanita. Jadi tidur sangatlah penting selain sebagai istirahat terbaik juga bisa mengengbangkan bakat terpendam (ingat kogori mori lagi).

Masalahnya kadang-kadang, lagi enakan tidur ada yang ngebangunin. Disenggol kek, diusilin kek, digampar kek…sama seperti kejadian yang baru saja saya alami. Kejadiannya pada hari ketiga setelah lebaran kemaren, aku sendirian dirumah karena kedua kakak cewek aku ke rumah mertuanya sedangkan satu-satunya kakak cowok aku nggak pernah pulang kalo pas lebaran (sakit emang tuh anak…) jadi terpaksa dirumah cuma sama bapak tapi berhubung bapak di toko ya dengan sangat terpaksa mesti jaga rumah sendirian. Malamnya pas tidur ada yang ngetuk pintu, aku langsung bangun dan buka pintu kirain bapak aku yang datang, ternyata bukan. Setelah itu tidur lagi dengan susah payah soalnya aku termasuk orang yang susah tidur tapi kalo dah tidur susah bangun. Datang lagi tuh ketukan pintu yang kedua, dalam hati udah ngomong “monyet, siapa yang malem-malem datang ke rumah” tapi kali ini nggak tak bukain pintu tapi aku intip lewat jendela, aku cari-cari tapi tetep nggak ada yang nongol, balik tidur lagi deh. Abis itu tetep dibangunin lagi sama suara ketukan pintu tapi yang ketiga ini aku nggak peduli, bablas tidur lagi aja lebih enak.

Paginya aku browsing buat nyari tahu sebenarnya kejadian apa semalem. Mulai dari cerita horror, tafsir mimpi, cerita stensilan murahan, situs bangbross, forum xenology, dan guitar.com akhirnya aku ketemu sama artikel yang menarik dari news medical dan Wikipedia. Isinya begini “The exploding head syndrome was first described in 1920 by the Welsh physician and psychiatrist Robert Armstrong-Jones. He characterized this condition as an exploding sensation in the head. Patients were awakened from their sleep by this event and the sensation persisted for several seconds. A detailed description of the syndrome was given by British neurologist John M. S. Pearce in 1989, who noted that it was most common in patients that were more than 50 years old

Exploding head syndrome is a condition that causes the sufferer to occasionally experience a tremendously loud noise as originating from within his or her own head, usually described as the sound of an explosion, gunshot, door slamming, roar, waves crashing against rocks, loud voices, a ringing noise, the terrific bang on a tin tray, or the sound of an electrical arcing (buzzing). In some cases an instant flash of what is perceived as video "static" is reported.

Ternyata suara ketukan pintu semalem terjadi dari dalam kepalaku sendiri. Exploding head syndrome merupakan salah satu bagian dari parasomnia. Parasomnia termasuk dalam sleep disorder, yang termasuk dari parasomnia juga macem-macem seperti mimpi buruk, halusinasi dalam tidur pas dalam kondisi REM, terror tengah malam (ini biasanya terjadi pada anak-anak, gejalanya pas tidur tiba-tiba teriak nggak jelas), tidur lumpuh atau sleep paralysis atau bahasa kerennya tindien (makanan sehari-hariku dulu dari kecil sampai kuliah tapi sekarang nggak lagi padahal pengen sleep paralysis biar bisa masuk ke lucid dream lewat cara wild), imsomnia (dah pada tahu kan…) dan perilaku normal seperti kegiatan sehari-hari tapi dalam tidur, seperti sleep walking (tidur sambil jalan), Nocturnal Eating Disorder (pernah ngalamin nggak? Biasanya tuh pas sahur, padahal udah makan banyak tapi paginya ngomong “tadi malem nggak sahur nih :hammer”) dan yang terakhir adalah yang paling aneh, namanya sexsomnia (sexsomnia adalah gangguan saat di mana seseorang melakukan aktivitas seks, padahal masih tidur. Dalam studi kasus 1996 dari tujuh orang yang mengidap sexsomnia, gangguan berkisar dari rintihan, masturbasi bahkan kekerasan seksual atau pemerkosaan.Setidaknya lima kasus, lima orang telah dibebaskan dari dakwaan kekerasan seksual dengan menyatakan bahwa mereka tertidur selama serangan itu…gile bener).

Yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah kenapa aku ngalamin explode head syndrome? Apa karena maen petasan, liat amrozi, atau karena liat BANG…!!! Brossdotkom. Ternyata bukan itu penyebabnya. Penyebabnya bisa salah satu dari tiga hal ini:

1. Stress ; keliatannya nggak juga karena aku habis ngabisin suer dua minggu UAS dan sekarang rasanya dah plong liburan dirumah

2. Trauma ; trauma karena liat orang jelek mungkin iya tapi keliatannya nggak nyampe kebawa tidur

3. Pola hidup yang berubah ; kalo ini emang bener karena selama hampir suer dua minggu di rumah, aku secara gila-gilaan ngerubah waktu tidur. Dulu yang masih suka begadang sekarang jam sepuluh malam aja udah tak paksain tidur dan jam tiga atau maksimal jam lima pagi mau nggak mau udah mesti bangun. Ternyata jadi orang yang hidup normal itu emang susah…

Buat temen-temen yang punya gangguan tidur seperti saya, nyantai aja gan gak perlu takut kecuali kalo sampe ekstrim ngelakuin masokisme atau torture pas lagi sexsomnia, mesti butuh terapi kalo itu om.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar